Sebagai putri kedelapan dari kaisar asing, Rosé Asilee, yang memimpikan kehidupan baru dalam reinkarnasi, sebuah buku harian yang meramalkan masa depan muncul di depannya. … . "Apa arti aku bagimu? Ketika pertanyaan itu selesai, Putra Mahkota tersenyum manis dan membunuhku.” Buku harian yang hanya menggambarkan masa depan dibunuh oleh Putra Mahkota, yang tidak memiliki darah atau air mata. Sayangnya, Asily mati dan mati, dan kemudian hidup kembali dan terus dibunuh. Di tengah kematian yang berulang, Asily perlahan kehilangan senyumnya dan berubah. Tidak ada cara untuk menghindari kematian, bisakah kamu bertahan di masa depan ini? Tapi untuk beberapa alasan, saat aku semakin kering, pria yang mendambakan cinta berkumpul di sekitar Asily... … . “Apa yang bisa saya berikan kepada saudara saya?” "Memanggil namamu." Apakah cinta ini semua nyata? "Suka sekali. Bukankah cinta memilikimu?" Apa kebenaran dari orang-orang yang akan datang? "Jangan konyol. Hidupku adalah milikku."